Jakarta, Mobilitas – Sebab sudah menjadi kebiasaan dari Agen Pemegang Merek (APM) dan dealer-nya untuk menjadikan hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) sebagai wahana untuk memacu penjualan.
Sekretaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, menyebut apa yang dilakukan oleh APM dan dealernya itu tidak masalah. “Karena, selain menjadi ajang untuk unjuk teknologi dan produk baru serta sekligus edukasi masyarakat, di GIIAS juga dibuka kesempatan untuk transaksi langsung antara pengunjung dengan APM melalui dealer mereka. Terlebih, persepsi umum yang terbangun di masyarakat kita saat ini bawa pameran itu identik dengan program promo (diskon harga atau lainnya) penjualan,” papar Kukuh saat dihubungi Mobilitas di jakarta, Rabu (25/6/2025).
Persepsi seperti itu semakin kuat terbentuk, lanjut Kukuh, karena umumnya APM juga menjadikan pameran (termasuk GIIAS) untuk meluncurkan produk baru sekligus memulai penjualan produk anyar itu. Tentu, lanjut Kukuh, apa yang dilakukan APM dan dealernya itu sangat positif.
“Jika itu terjadi, maka manfaatnya sangat banyak banyak, baik bagi masyarat yang ingin membeli mobil baru maupun industri, serta bagi negaa (terutama dalam menyerap tenaga kerja dan menghasilkan potensi pajak baru maupun retribusi) maka tentunya diharapkan tidak ada kebijakan yang kontra produktif seperti opsen pajak atau lainnya,” tandas Kukuh.
Sementara, dari presentasi para APM calon pezserta GIIAS 2025 diketahui, akan ada sejumlah model mobil baru yang diluncurkan di ‘pameran otomotif terbesar di ASEAN ini. Diantaranya Honda Step WGN dan dua model elektrifikasi lain, kemudian BYD YangWang U9, Denza Z9 GT dan satu model listrik lain, Lalu, Mazda yang memberi sinyal akan menyodorkan Large SUV dan Small SUV.
Selain itu, Hyundai diduga membawa model baru dari Stargazer. Merek lainnya yakni BAIC juga diduga menyodorkan model anyar yakni BJ30 Hybrid, serta Chery yang mengumumkan kehadiran submerek baru bernama Lepas, serta model baru Hybrid dan plug-in hybrid. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
