Awas Hujan Saat Mengemudi Balik Lebaran: Waspadai Aquaplaning, Mobil Bisa Terpelanting

0
839
Traksi ban berkurang ketika lintasan atau permukaan jalan dipenuhi air setelah air hujan mengguyur - dok.Firestone

Jakarta, Mobilitas – Dalam beberapa ke depan atau selama masa arus balik Lebaran 2024, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mempredikasi akan terjadi hujan pada siang dan sore hari dengan intensitas beragam mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.

Jika Anda berencana melakukan perjalanan dari kampung halaman keluarga menuju tempat tinggal di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) maka wajib mewaspadai terjadinya fenomena ban mobil kehilangan cengkeraman terhadap permukaan jalan. Fenomena yang nama kerennya aquaplaning.

Founder yang juga Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (14/4/2024) mengatakan, akibat aquaplaning kita bisa kehilangan kontrol atas mobil yang kita kemudikan. Itu terjadi karena ban kehilangan traksi atau daya cengkeram terhadap permukaan linatasan atau jalan

“Sehingga, ban mobil seperti “mengambang”. Meski hanya seperkesian milimeter, namun itu berbahaya karena mobil bisa tergelincir. Apalagi, jika dalam kecepatan tinggi dan di jalan yang kita lalui juga banyak mobil melintas, seperti di jalan tol,” papar Jusri.

Padstikan ukiran di telapak ban masih bagus sebelum mobil diajak menempuh perjalanan jauh – dok.Tyre Point

Namun, sejatinya mobil yang mengalami kondisi aquaplaning itu bisa diatasi. Bahkan, bisa dicegah.

Untuk melakukan pencegahan, Justri menyebut langkah yang utama dan harus dilakukan adalah memastikan tingkat ukiran di telapak ban mobil masih bagus. Paling tidak kondisi masih 70 persen.

“Dan pastikan tingkat tekanan angin ban mobil Anda sudah sesuai dengan rekomendasi pabrikan,” ujar Jusri.

Sedangkan jika Anda sudah benar-benar mengalami aquaplaning, maka jangan panik. Bersikaplah tenang untuk memastikan mobil masih dalam kontrol Anda semabri mengurangi kecepatan.

Jangan banting setir mengarahkan mobil ke samping secara tiba-tiba. Tetapi, tetap arahkan lurus sambil mencari lintasan yang tidak tergenang air.

Ilustrasi, mengemudi saat hujan deras yang berpotensi terjadi aquaplaning – dok.Toyota Orlando

“Satu hal lagi, ketika hujan tiba-tiba turun maka jangan mengaktifkan fitur cruise control yang ada di mobil,” kata Jusri.

Pria yang hobi menggeber motor gede ini, sejatinya fenomena aquaplaning jarang terjadi. Dia menyebut dari data kasus kecelakaan yang terjadi di Indonbesia, hanya 1 persen kasus kecelakaan disebabkan oleh aquaplaning.

Hal itu, lanjut Jusri, karena saat ini produsen ban telah melakukan inovasi untuk produk ban mereka. Dan yang kedua, sudah tumbuhnya kesadaran pentingnya kondisi ban mobil sebelum berangkat bepergian. (Jrr/Aa)