Begini Rapor Kinerja Mobil Korea di RI Saat Ini: Penjualan Ritel Hyundai dan Kia Anjlok

0
95
Hyundai Stargazer Essential - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Meski dalam penjualan unit dari pabrik ke diler (wholesales) alias distribusi unit ke diler mobil Kia selama Januari lalu melonjak, namun penjualannya ke konsumen (penjualan ritel) masih merosot.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (25/2/2024) menunjukkan, total angka wholesales mobil Kia yang dijajakan PT Kreta Indo Artha (KIA) di bulan perdana 2024 itu sebanyak 105 unit. Jumlah ini meroket hingga 483,3 persen dibanding jumlah wholesales yang dibukukannya pada bulan yang sama di tahun 2023.

Sementara, pada saat yang sama, jumlah mobil Kia yang laku terjual ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 114 unit. Jumlah ini merosot 4,2 persen dibanding total angka penjualan ritel yang diraupnya pada bulan yang sama di tahun lalu.

Sedangkan kolega Kia sesama asal Korea yakni Hyundai yang dijajakan oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) di bulan pertama 2024 itu mengoleksi angka wholesales sebanyak 3.003 unit. Jumlah ini anjlok 26,2 persen dibanding Januari 2023.

SUV Kia Sonet di Indonesia – dok.Mobilitas.id

Adapun angka penjualan ritel yang diserok mobil Hyundai di bulan itu sebanyak 2.903 unit. Jumlah tersebut anjlok 18,2 persen dan membawa Hyundai Motors Indonesia hanya mencomot pangsa pasar penjualan ritel sebesar 3,7 persen.

“Fenomena turunnya penjualan mobil secara ritel atau ke konsumen memang terjadi secara umum. Artinya, tren market kita memang menuruin karena kondisi ekonomi yang menurun, apalagi memang ada kondisi sosial politik yang membuat orang menahan pembelian yaitu pemilihan umum (Pemilu),” papar salah seorang pengurus Gaikindo saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (25/2/2024).

Meski begitu, dia tak menampik saat ini Hyundai telah berada pada titik keseimbangan posisi yang sebenarnya setelah dua tahun terakhir berada di kondisai euforia seiring dengan mulai beroperasinya pabrik di Indonesia.

“Sebab, pada saat yang sama Hyundai meluncurkan produk lokal yang modelnya merupakan mobil yang ngetren di Indonesia yaitu Low MPV dan Low SUV. Tetapi, seiring perjalanan waktu euforia semakin mereda dan berada di kondisi riil, dimana persaingan yang sebenarnya yang harus dihadapi. Itulah yang terjadi sekarang,” papar sang pengurus asosiasi organisasi industri itu. (Din/Aa)