Cara Mudah Mendeteksi Fan Belt Mobil Masih Layak atau Tidak

Arif Arianto
2 Min Read
Fan Belt mobil - dok.Istimewa via Uchanics

Jakarta, Mobilitas – Fan belt atau sabuk kipas mobil merupakan komponen yang terbuat dari terbuat dari karet khusus memiliki fungsi penting.

Selain memiliki fungsi utama menggerakkan kipas pendingin mesin agar suhu mesin tetap stabil dan mencegah overheat fan belt juga memiliki fungsi tambahan. Sebab, fan belt ini menghubungkan puli kipas dengan puli penggerak mesin, sehingga komponen ini menggerakkan kipas pendingin mesin.

“Selain itu, fan belt juga menggerakkan beberapa komponen lain yang terkait dengan mesin, seperti alternator yang berfungsi menghasilkan daya listrik untuk mengisi aki, serta pompa air, hingga pompa power steering,” ungkap mekanik senior Bandar Pelumas Motor, Mohammad Fajri, saat ditemui Mobilitas, di Jalan Hasyim Asyari, Cipondoh, Tangerang, Rabu (23/8/2023).

Karena fungsinya yang penting itu, maka jika fan belt putus atau aus akan berdampak serius. Mulai dari arus kelistrikan mobil yang terganggu, hingga mesin mobil overheating dan mogok.

“Karena itu, pemilik mobil wajib mengetahui dan memahami ciri-ciri fan belt yang telah aus atau bermasalah. Caranya cukup mudah, karena ciri-ciri fan belt aus juga gampang dikenali,” papar Fajri.

Mekanik Bandar Pelumas Motor, Cipondoh, Tangerang, Mohammad Fajri – dok.Mobilitas

Pertama, mendengarkan dengan cermat ada tidaknya bunyi decit saat mobil dijalankan. Bunyi ini semakin nyaring ketika mobil diajak berakseralasi, yakni dari laju yang pelan-pelan kemudian dipacu dengan menekan pedal gas dalam-dalam.

Kedua, melihat langsung posisi fan belt. Jika sedikit kendur atau menggantung, sehingga posisinya melorot dari puli dan terlihat tidak tegang saat mesin mobil dinyalakan.

Ketiga, ada retak-retak pada bagian permukaan. Meski, retak-retak itu terlihat sangat tipis atau retak rambut, hal itu pertanda fan belt sudah mulai aus.

Keempat, tiba-tiba mesin mobil mengalami overheating. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menggerakkan kipas pendingin mesin, sehingga suhu mesin tidak stabil dan overheating.

“Selain itu jika tiba-tiba perangkat elektronik di mobil mulai redup dayanya. Itu juga tanda-tanda fan belt mulai aus, karena alternator terganggu. Begitu juga saat power steering yang terganggu,” ujar Fajri. (Jrr/Aa)

Share This Article
Follow:
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id