CATL Rilis Baterai Anyar, Bikin Mobil Mampu Berjalan hingga 1.000 Km Sekali Cas

0
707
Ilustrasi, baterai mobil listrik buatan CATL - dok.The Guardian

Ningde, Mobilitas – Posisi Contemporary Amperex Technology Co (CATL) sebagai pabrikan pembuat baterai listrik terbesar di dunia kian tak tergeser seiring dengan inovasi yang terus dilakukannya.

Kabar terbaru yang dilansir The Paper dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (25/4/2024) menyebut pabrikan yang bermarkas di Ningde, Republik Rakyat Cina (Cina) telah memperkenalkan jenis baterai anyar yang dinamai Shenxing Plus. “Baterai yang diperkenalkan di Pameran Otomotif International Beijing 2024 ini berbahan dasar besi dan fosfat,” sebut laporan media itu.

Namun, yang lebih menarik dari kabar itu adalah, baterai anyar ini memiliki daya dukung mobil yang menggunakannya mampu melaju sejauh 1.000 kilometer sekali isi daya. Bahkan mampu menempuh jarak 600 kilometer, meski baru dicas 10 menit.

“Inovasi merupakan kata kunci yang selalu kami pegang untuk menjadi pemimpin di industri baterai dunia. Sebab, fakta empiris selama memperlihatkan kecepatan inovasi menentukan siapa yang memimpin industri. Dan bagaimana berpikir ke depan, sangat penting dalam inovasi perusahaan,” ungkap pakar CATL, Wu Kai.

Ilustrasi, CATL – dok.The Seattle Times

Sebelumnya, hasil Ddta SNE Research yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (25/4/2024), menunjukkan sepanjang tahun 2023 sebanyak 56.042 GigaWatt Jam (GWh) baterai listrik yang digunakan kendaraan setrum di seluruh dunia. Total daya ini yang terserap ini meningkat dibanding tahun 2022 yang masih sebesar 44.582 GWh.

Total produksi baterai yang terserap itu dibukukan oleh lima pabrikan produsen. Dari kelimanya, CATL tercatat sebagai pabrikan yang terbesar.

Berikut data produsen baterai terbesar di dunia (berdasar daya yang diserap pabrikan kendaraan listrik) sepanjang tahun 2023:

CATL : 242.700 MWh (dengan pangsa pasar 34 persen)
BYD : 115.919 MWh (16 persen)
LG Energy Solution : 108.486 MWh (15 persen)
Panasonic : 56.561 MWh (14 persen)
SK On : 40.712 MWh (10,1 persen)
Sumber : SNE Research, The Green Journal, 2024. (Jrr/Aa)