Digugat Karena Fitur Autopilot Diduga Sebabkan Kecelakaan, Tesla Siap Bayar Ganti Rugi

0
487

California, Mobilitas – Kasus ini bermula ketika seorang pemilik mobil listrik Tesla Model X mengalami kecelakaan dan luka kertka mobil yang dikemudikannya itu disetel menggunakan fitur Autopilot.

Laporan The Verge dan The California Tribune yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (13/4/2024)`menyebut kecelakaan yang dialami Wei Walter Huang itu terjadi pada Maret 2018. Huang yang menyetir sendiri mobilnya menabrak safety barrier di jalanan Mountain View, California.

Mobil Huang ringsek parah, dan dia mengalami luka yang cukup serius, sebelum akhirnya meninggal dunia. Kini, keluarga mendiang Huang mengajukan gugatan ke Tesla Inc, dengan dasar informasi Huang mengalami kecelakaan karena mempercayakan pengendalian mobil ke fitur autopilot.

Sementara, dokumen persidangan di pengadilan California, terlihat ada upaya Tesla Inc untuk menempuh jalan damai, yakni Tesla bersedia membayar ganti rugi kepada keluarga almarhum Huang. Dengan catatan, kasus tersebut tidak diumar atau diekspose lagi ke umum.

Ilustrasi, Tesla Model X – dok.Istimewa via The Car Guide

Kendati bersedia memberikan ganti rugi yang besarannya belum disebutkan, Tesla juga melakukan pembelaan diri. Pabrikan mobil listrik besutan Elon Musk itu berdalih, kecelakaan yang dialami oleh Huang – yang juga seorang insinyur di Apple Inc – itu bukan sepenuhnya karena faktor kesalahan fitur autopilot mobil.

Pasalnya, pada saat kecelakaan Huang diduga juga sedang bermain game di ponselnya. Bahkan, Tesla mensinyalir ada keinginan Apple untuk memanfaatkan kasus itu dengan mengekspose-nya.

Tetapi yang pasti, Komite Nasional Keselamatan Transportasi California menyebut dari hasil penyelidikan ditemukan faktor adanya kesalahan pada fitur autopilot mobil dan terpecahnya konsentrasi Huang menjadi pemicu kecelakaan.

“Saat ponsel Huang ditemukan, tampilan pada layarnya ditemukan aplikasi game. Meskipun tidak bisa dipastikan apakah saat mengemudi yang bersangkutan tengah main game,” sebut lembaga itu. (Din/Aa)