Dipimpin Toyota, Lima Pabrikan Jepang Bikin Aliansi Mobil Listrik

0
1921
Ilustrasi, pengecasan daya baterai mobil listrik - dok.Forbes.com

Tokyo, Mobilitas – Sebuah aliansi bernama Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPTC) dibentuk oleh Toyota, Isuzu Motors dan Hino Motors, pada April lalu.

Tujuannya, meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dalam kendaraan komersial yang saling terhubung untuk menghadapi persiangan di era kendaraan listrik dunia.

Terlebih, kini para pabrikan dari luar Jepang juga terus berlomba menghadirkan teknologi anyar di segmen pasar kendaraan listrik tersebut. Mereka bahkan menyodorkan teknologi mobil listrik tanpa supir.

Kini, setelah dua bulan lebih, dua pabrikan lain asli Negeri Matahari Terbit itu – yakni Daihatsu Motor dan Suzuki Motor – menyatakan ikut bergabung. Seperti dilaporkan Reuters dan laman resmi Nasdaq, Rabu (21/7/2021), dalam Daihatsu dan Suzuki mendapatkan porsi saham masing-masing 10% di aliansi tersebut.

Ilustrasi – dok.Istimewa

Besaran saham itu sama dengan yang dimiliki Isuzu dan Hino. Sedangkan Toyota masih menggenggam porsi paling besar, yaitu 60%.

Presiden Toyota, Akio Toyoda menyebut masuknya Suzuki dan Daihatsu memberikan keuntungan baru, berupa semakin mudahnya aliansi untuk merambah segmen yang lebih luas, yakni kendaraan listrik ukuran kecil. Sebab, dua pabruikan tersebut dikenal memiliki keunggulan sebagai spesialis kendaraan kecil.

Sebelumnya, dua pabrikan yang sudah terlebih dahulu masuk – yakni Isuzu Motors dan Hino Motors – merupakan dua pabrikan spesialis kendaraan komersial, khususnya truk.

Ilustrasi, kerjasama Suzuki dengan Toyota – dok.Istimewa

“(Sehingga), dengan bergabungnya Suzuki dan Daihatsu dalam proyek ini, maka kami akan dapat memperluas lingkaran kerja sama kami. Tidak hanya mencakup kendaraan komersial tetapi juga kendaraan (listrik) mini. Dengan ekspansi ini, saya percaya bahwa kita akan dapat mengambil satu langkah lebih dekat ke masyarakat dengan mobilitas yang lebih baik,” papar Toyoda. (Dis/Aa)