Penemuan Universitas Korea Ini Bikin Mobil Listrik Ngacir 1000 KM Sekali Cas Baterai

0
266
Ilustrasi, baterai mobil listrik - dok.Istimewa via Whichcar

Pohang, Mobilitas – Persoalan utama mobil listrik di mata calon konsumen selama ini adalah daya dukung baterai bagi mobil yang terbatas, sehingga dianggap akan merepotkan jika melakukan perjalanan jauh.

Namun, kekhawatiran seperti itu nampaknya tidak akan terjadi lagi. Setidaknya, anggapan mobil listrik bakal merepotkan akan sirna dengan sendiri, jika temuan Pohang University of Science and Technology baru-baru ini telah dilakukan untuk produksi massal baterai.

Keterangan resmi universitas yang dilansir di laman resaminya dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (8/3/2024) itu menyebut para peneliti universitas di kota Pohang, Gyeongbuk, Korea Selatan itu telah menambahkan bahan baru di komposisi bahan unsur pembuat baterai listrik. Bahan itu mampu menyimpan dana energi listrik lebih banyak dan lebih bertahan lama.

“Tim peneliti dari universitas telah menemukan bahan silikon dengan partikel berukuran 1.000 kali lebih besar dari ukuran nano, dan menggunakan gel polimer elektrolit,” bunyi keterangan tersebut.

Ilustrasi, pengecasan baterai mobil listrik – dok.Istimewa

Para peneliti menggunakan tembakan elektron untuk mengikat secara kimia gel polimeter tersebut, agar ukuran baterai tidak membesar. Sebab, gel yang dalam menyerap daya ketika baterai dicas atau diisi daya, bisa fleksibel mengembang dan mengempis tanpa membesar melebihi ukuran yang ditetapkan.

Sealin itu, hasilnya lebih joss, densitas energi di dalam baterai tersebut 40 persen lebih banyak (daya yang tersimpan 40 persen lebih banyak) ketimbang baterai berukuran yang sama.

“Kami menggunakan anoda mikro-silikon yang membuat daya di dalam baterai tetap stabil. Hasilnya, baterai yang menggunakan campuran bahan ini setara dengan baterai listrik ion-lithium jenis berdensitas tinggi,” ujar kepala peneliti universitas itu, Prak Soojin.

Dengan ramuan itu, menjadi baterai mampu menyokong mobil berjalan hingga 1.000 kilometer tanpa henti. Menariknya, hal itu hanya dalam sekali cas atau isi daya baterai. (Anp/Aa)