Bisnis

Ekspor Mobil RI ke Vietnam Januari – April 2025 Kalah Tipis dari Thailand, Ini Penyebabnya

×

Ekspor Mobil RI ke Vietnam Januari – April 2025 Kalah Tipis dari Thailand, Ini Penyebabnya

Share this article
Toyota All New Veloz - dok.Istimewa

Hanoi,Mobilitas – Sepanjang Januari – April 2025, Vietnam mengimpor mobil dalam wujud utuh (CBU) sebanyak 52.870 unit, naik 35 persen dibanding periode samaa di tahun 2024.

Data yang dirilis Vietnam Imports Tracker dan Departemen Umum dan Bea Cukai Vietnam (VCGD) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (16/5/2025) menunjukkan selama empat bulan pertama 2025 itu sebanyak 95 persen lebih mobil CBU impor Vietnam berasal dari tiga negara. Ketiganya adalah Thailand, Indonesia, dan Cina.

Fakta berbicara, selama Januari – April itu, impor mobil CBU dari Thailand mencapai 24.052 unit (37,01 persen dari total impor), dengan nilai US$ 465,37. Kemudian dari Indonesia sebanyak 23.915 unit (36,8 persen) senilai US$ 336,65.

Sementara, impor mobil CBU dari Cina yang dibukukan Vietnam selama periode Januari – April 2025 itu sebanyak 14.070 unit (21, 65 persen). Total nilainya, US$ 451,25.

Meski secara volume impor dari Cina lebih sedikit dibanding dari indonesi, namun secara nilai lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, mobil-mobil yang diimpor Vietnam dari Negeri Tirai Bambu itu merupakan mobil listrik yang harganya lebih mahal.

Ilustrasi, Suzuki New Carry. Salah satu mobil yang diekspor Indonesia ke Vietnam – dok.PT SIS

“Sedangkan kalau Thailand nilai ekspornya lebih besar dari kita dan volumenya lebih banyak, itu juga wajar. Sebab, mobil-mobil CBU yang diekspor Thailand ke Vietnam itu merupakan model-model yang secara kategori lebih tinggi. Misalnya MPV medium dan Premium, sedan medium, dan pikap medium,” papar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Begitu pun dengan volume ekspor Negeri Gajah Putih itu yang lebih banyak dibanding Indonesia. Sebab, jumlah pabrikan yang mengekspor juga lebih banyak.

Menurut Jongkie soal kebijakan pabrikan mengekspor itu sangat tergantung prinsipal pabrikan yang bersangkutan. Karena yang menentukan kebijakan dimana sebuah model mobil diproduksi dan apakah diorientasikan untuk ekspor atau tidak itu yang menetapkan prinsipal.

“Sebab semua itu menyangkut strategi global mereka, yang didasari berbagai faktor mulai dari kesiapan teknologi dan SDM dimana mereka beroperasi sampai dukungan kebijakan pemerintah setempat,” tandas Jongkie. (Anp/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id