Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik Baterai Sesuai Janji, Cuma PHP ke RI?

0
1427
Ilustrasi, Foxconn - dok.Foxconn

Jakarta, Mobilitas – Perusahaan asal Taiwan itu disebut akan berinvestasi dan membangun pabrik baterai di Indonesia pada kuartal pertama 2023.

Kala itu, November 2022, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan teknologi bernama Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn) tersebut akan berinvestasi dan membangun pabrik baterai kendaraan listrik. Lokasi pabrik berada di Batang, Jawa Tengah.

“Groundbreaking pembangunan pabrik rencananya akan dilakukan pada awal 2023,” ujar Bahlil di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.

Namun, hingga masa kuartal pertama 2023 berlalu, dan kini telah memasuki penghujung kuartal kedua, ternyata rencana itu tak ada tanda-tanda dilakukan. Awak media pun mengkonfirmasi soal perkembangan rencana Foxconn tersebut.

“Kemarin ada terjadi dinamika sedikit di internal mereka (Foxconn), yang mungkin sudah hampir selesai. Kalau sudah selesai saya akan sampaikan,” ujar Bahlil usai Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat (9/6/2023), menjawab pertanyaan tersebut.

Meski Bahlil tak menyebut secara rinci dinamika internal seperti apa yang terjadi di Foxconn, tetapi yang pasti pabrikan itu ternyata terus menjalankan perluasan produksi kendaraan listrik. Paralel dengan itu juga dibangun pabrik komponen pendukung (terutama baterai).

Seperti dilaporkan Kyodo News, 18 April lalu, dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (10/6/2023) Chief Business Foxconn yang baru, Jun Seki, secara tegas mengatakan pihaknya tengah menyiapkan lokasi pabrik tersebut.

Ilustrasi, Foxconn – dok.Istimewa

“Kami akan menetapkan lokasi produksi di wilayah yang ada permintaan. Pada prinsipnya kami akan melakukan produksi di tempat (sehingga harga jual lebih murah). Kami tidak berpikir untuk memproduksi di lokasi tertentu dan mengirimkan produk ke seluruh dunia,” papar mantan Kepala Eksekutif Nissan Motor Company itu.

Kendati begitu, pria yang diangkap sebagai Chief Business Executive Foxconn pada Februari itu sempat menyebut India dan Jepang adalah di antara negara-negara yang sedang dipertimbangkan. Walau demikian, Foxconn masih ragu-ragu mengenai target pasar di kedua negara ini.

Tetapi, yang pasti, Foxconn telah memiliki lokasi produksi kendaraan listrik di Taiwan dan Amerika Serikat, termasuk di Ohio yang kemudian diakuisisi dari startup EV Lordstown Motors Corp. Sementara, seperti dilaporkan Asia Business Insight dan TechCrunch, pada Mei 2022 lalu Foxconn telah meneken kesepakatan dengan pabrikan energi Thailand PTT PLC untuk membangun pabrik kendaraan listrik.

Pabrik itu direncanakan beroperasi pada 2023 dengan kapasitas produksi 50.000 unit saban tahun. Bahkan akan dilipatgandakan pada tahun 2030 nanti.

Lantas bagaimana dengan pabrik baterai di Indonesia? Akankah sekadar janji surga belaka alias PHP?. (Fin/Aa)