Jakarta, Mobilitas – Penguasaan pasar jasa pembelian melalui aplikasi ini terlihat dari riset Momentum Works.
Hasil riset perusahaan asal Singapura itu yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (19/1/2023) menunjukkan, sepanjang 2022 lalu, total nilai pasar bisnis pesan antar makanan (delivery food) US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 68,24 triliun (kurs US$ 1 = Rp 15.164,10). Dari total nilai itu, Grab membukukan nilai transaksi sebesar 49% atau sekitar Rp 33,44 triliun.
”GrabFood menguasai 49% pasar Indonesia. Kemudian Gojek melalui GoFood 44%, dan Shopee Food 7%,” bunyi keterangan survei itu.
Namun, ternyata platform layanan on demand asal Singapura yang berkantor di Singapura itu tak hanya menguasai pasar delivery food Indonesia saja, tetapi juga Asia Tenggara.
![](https://www.mobilitas.id/wp-content/uploads/2022/01/Ilustrasi-mitra-driver-Gojek-dok.Gojek_-e1642516081337.jpg)
Hasil riset Monentum Works menyebut di regional kawasan ASEAN tersebut, Grab menggenggam pangsa pasar sebesar 54% dengan total nilai US$ 8,8 miliar dari total nilai pasar US$ 16,3%.
Perusahaan yang didirikan Anthony Tan dan Tan Hooi Ling pada 2012 tersebut mengungguli Delivery Hero dengan transaksi US$ 3,1 miliar. Kemudian GooFood yang mengantongi angka transaksi US$ 2 miliar, dan Shopee Food dengan transaksi US$0,9 miliar.
Bisnis Grab saat ini terus berkembang. Berawal dari layanan transportasi online, kini merambah layanan pengantaran makanan dan pembayaran via aplikasi mobile. (Din/Aa)