Jakarta, Mobilitas – Kereta api masih menjadi sarana transportasi darat yang disukai masyarakat.
Tingginya minat orang untuk menggunakan sarana mobilitas itu terlihat dari tren terus meningkatnya jumlah penggunanya. Data di Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Mobilitas, Senin (7/11/2022) menunjukkan, sepanjang Januari hingga September tahun ini, jumlah penumpang kereta api di Tanah Air mencapai 192,76 juta orang.
Jumlah itu meroket 85,76% dibanding jumlah penumpang kereta api selama periode sama di tahun 2021. Di Januari – September 2021, jumlah penumpang masih sebanyak 103,77 juta orang.
Dari jumlah penumpang di tahun ini, 189,56 juta orang di antaranya merupakan penumpang kereta api di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Jumlah sebanyak itu melonjak 82,28% dibanding sembilan bulan pertama 2021.
Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (7/11/2022) menyebut meningkatnya jumlah penumpang kereta api di wilayah Jabodetabek tidak terlepas dari peningkatan layanan yang diberikan oleh operator layanan kereta komuter di wilayah ini. Baik frewenksi perjalanan maupun layanan kemudahan di stasiun dan sebagainya.
“Selain itu, tentu animo masyarakat sendiri yang melihat kereta api sebagai sarana transportasi yang nyaman, aman, dan efisien. Layanan bahkan disediakan hingga pukul 23.00 WIB,” kata dia.
Data BPS juga memperlihatkan, ternyata kenaikkan jumlah penumpang tak hanya terjadi di kawasan Jabodetabek saja tetapi juga di wilayah Jawa lainnya di luar Jabodetabek. Totalnya mencapai 38,11 juta orang.
Jumlah itu melonjak 71,35% dibanding Januari – September 2021. Bahkan di luar Jawa (Sumatera) melonjak dari 1,76 juta orang di tahun lalu menjadi 3,19 juta orang di tahun ini. (Din/Aa)