Orang Ganti Motor Setiap Tiga Tahun, Leasing Optimis Tahun Ini Kredit Naik 11 Persen

0
40
Ilustrasi, pengendara sepeda motor Honda ADV - dok.AHM

Jakarta, Mobilitas – Meski ada hajatan politik Pemilihan Umum (Pemilu) namun kebutuhan sarana transportasi seiring terus meningkatnya mobilitas masyarakat tetap tinggi.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (26/1/2024) mengatakan faktor mobilitas masyarakat yang terus meningkat masih menjadi pemicu permintaan sepeda motor.

“Mengapa demikian? Karena dengan kondisi ekonomi yang menurun pun, mobilitas masyarakat untuk berbagai keperluan (mulai dari bekerja, berkunjung ke rumah suadara atau teman, dan lainnya) masih terjadi, dan orang akan akan berhemat. Sarana transportasi yang hemat, efisien dan fleksibel itu sepeda motor,” papar Suwandi.

Selain itu, sepeda motor kini juga bukan sekadar sarana transportasi untuk kepentingan pribadi tetapi juga bisa menjadi sarana untuk berusaha menghasilkan uang. Menjadi sarana untuk jasa ojek online, kurir, berdagang, dan sebagainya.

Yamaha Fazio dengan balutan warna baru – dok.YIMM

Tetapi, faktor lain yang juga besar pengaruhnya dalam memicu permintaan motor baru adalah kebiasaan orang Indonesia orang berganti dengan motor baru itu antara dua hingga tiga tahun. Suwandi menyebut, hal itu terlihat dari data di perusahaan pembiayaan yang melihat pola-pola perilaku nasabahnya, dimana di rentang dua hingga tiga tahun orang yang sama mengajukan kredit lagi untuk berganti motor baru.

“Adapun alasannya beragam. Mulai dari usia motor yang dinlai sudah tidak optimal dan sudah mulai membutuhkan banyak biaya perawatan, ada model baru yang lebih menarik, hingga karena bertambahnya kegiatan yang memerlukan bertambahnya kendaraan,” jelas Suwandi.

Dengan kondisi seperti itu, Suwandi mengaku optimis di tahun 2024 ini, penjualan sepeda motor masih tetap meningkat.  “Kami perkirakan pembiayaan kredit naik 10 persen – 11 persen. Yang penting tidak ada kebijakan yang kontra produktif yang menjadikan daya beli masyarakat melemah,” tandas Suwandi.

Sekadar informasi data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (27/1/2024) menunjukkan sepanjang 2023 kemarin 6.236.992 unit. Jumlah itu naik 19,44 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 5.221.470 unit. (Tom/Aa)