Pasar Lokal Diprediksi Loyo, Hyundai Cs Bakal Tancap Gas di Luar Negeri

0
31
Ilustrasi, logo Hyundai di grille Hyundai Palisade - dok.Istimewa via Driving.ca

Seoul, Mobilitas – Melambatnya penjualan mobil yang diprediksi terjadi di tahun 2024 ini dikarenakan melemahnyaperekonomian nasional dan tingginya inflasi.

Laporan Yonhap News yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (3/1/2024) menyebut hasil kajian Asosiasi Produsen Mobil Korea (KAMA) menyebut, sepanjang tahun 2024 total penjualan mobil di dalam negeri diprediksi sebanyak 1,7 juta unit. Jumlah tersebut menyusut 1,7 persen dibanding tahun 2023.

Namun, asosiasi itu memperkirakan ekspor mobil dari Negeri Ginseng ke sejumlah negara pada tahun itu meningkat 1,9 persen. “Total ekspor diperkirakan mencapai 2,75 juta unit, karena tumbuhnya permintaan di Amerika Serikat dan Eropa,”papar KAMA.

Sementara, data Asosiasi Diler Mobil Korea (KADA) dan KAMA yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Rabu (3/1/2024) menunjukkan sepanjang Januari hingga November 2023, lima pabrkan Korea (Hyundai, Kia, GM Korea, KG Mobility, dan Renault Korea) berhasil melego 3.854.325 mobil. Jumlah itu meningkat 15,5 persen.

Dari total penjualan tersebut, 1.337.397 unit (meningkat 6,4 persemn dibanding tahun 2022) ibukukan di dalam negeri. Sedangkan 2.516.928 unit dicatatkan di luar negeri, meningkat 21 persen.

Ilustrasi, mobil Kia EV5 diluncurkan di Guangzhou Auto Show 2023 – dok.iTHome via CarNewsChina

Melihat potensi dan peluang yang bresar di pasar luar negeri, pabrikan Korea bakal menggenjot habis-habisan penjualan di pasar manca negara. Terutama di negara-negara atau wilayah, dimana pabrikan asal negara itu memiliki pabrik baik di Asia, Eropa, maupun Amerika.

Analis industri Bursa Saham Korea (KSE) Ha-Joon Won menyebut pabrikan mobil Korea Selatan telah membuat rencana untuk menyetujui perwakilan bisnisnya di luar negeri (yang bermitra dengan investor lokal) untuk menambah model-model baru. Termasuk program-program marketing gimmick penarik minat konsumen di luar negeri.

“Karena memproduksi mobil di luar negeri dimana pabrikan berkongsi dengan mitra lokal akan lebih efisien dan berdaya saing tinggi ketimbang mengimpor dari Korea,” ungkap Ha-Joon Won.

Sekadar informasi, belum lama ini, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan besaran pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun 2024. Jika sebelumnya diperkirakan bakal tumbuh 2,4 persen, namun dipangkas 0,2 persen menjadi 2,2 persen. (Din/Aa)