Mobilitas.id
No Result
View All Result
  • Mobility
  • Bisnis
  • Model Baru
  • Tips
  • Pedia
  • Sosok
  • Mobility
  • Bisnis
  • Model Baru
  • Tips
  • Pedia
  • Sosok
No Result
View All Result
Mobilitas.id
Home Mobility

Penerbangan di RI Bisa Terancam Sering Telat, Ini Penyebabnya

Arif Arianto by Arif Arianto
23/05/2022
in Mobility
A A
0
Penerbangan di RI Bisa Terancam Sering Telat, Ini Penyebabnya

Ilustrasi, penumpang pesawat terbang - dok.Arabian Business

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Mobilitas – Indonesia berpotensi mengalami masalah kecepatan dalam pelayanan angkutan udara jika tak segera ditangani. Pasalnya, saat ini jumlah masyarakat pengguna angkutan (penumpang pesawat) baik penerbangan domestik maupun internasional terus meningkat.

“Memang, laporan dari maskapai sampai saat ini, tren jumlah penumpang terus naik. Bahkan, kemungkinan jumlah penumpang kembali seperti sebelum krisis pandemi Covid-19, yaitu 78 juta – 79 juta orang sangat mungkin terjadi lagi dalam waktu dekat,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Oleh karena itu, Novie menyarankan para maskapai penerbangan yang ada di Indonesia untuk menyiapkan potensi kembali menanjaknya jumlah pesawat tersebut. Terlebih, peluang tersebut diperkirakan bukan peristowa musiman atau sesaat tetapi memang secara alamiah, seiring mulai kembali normalnya aktifitas mobilitas orang.

Ilustrasi, penumpang pesawat terbang – dok.The Times

Data di Badan Pusat Statistik (BPS) yang dinukil Mobilitas, Senin (23/5/2022) menunjukkan, sepanjang Januari hingga Maret tahun ini jumlah penumpang pesawat mencapai 10,71 orang. Jumlah ini melonjak 55 persen dibanding periode sama tahun 2021.

Namun, berbanding terbalik dengan tren peningkatan jumlah penumpang, ternyata jumlah armada pesawat yang dimiliki oleh maskapai penerbangan nasional justeru menyusut. Jika di tahun 2019 lalu jumlah armada pesawat yang dioperasikan masih sebanyak 550 unit, saat ini tinggal 350 unit atau bahkan kurang dari itu.

Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati yang dihubungi di Jakarta, Senin (23/5/2022) mengatakan, banyak maskapai yang mengalami masalah keuangan akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga, banyak dari mereka yang tidak memperpanjang masa sewa pesawat dari perusahaan sewa pesawat.

Ilustrasi, pewasat terbang sedang take off – dok.Jsnewstimes

“Bahkan, dampak pandemi terhadap arus kas sebagai besar maskapai juga masih terjadi. Sehingga, sepertinya untuk kembali menggenjot jumlah armada pesawat di Indonesia dalam waktu dekat juga masih menghadapi kendala. Meski ada solusi, yaitu mengkredit pesawat bekas dari maskapai-maskapai dunia yang tutup,” papar dia.

Susutnya jumlah pesawat, di tengah naiknya jumlah penumpang bisa berdampak negatif ke pelayanan. Salah satunya, kemungkinan jadwal penerbangan molor alias telat bisa sering terjadi.

Kondisi susutnya jumlah pesawat terbang di Tanah Air juga diakui Novie Riyanto. Oleh karena itu, lanjut dia, Kementeri Perhubungan menyarankan pabrikan pesawat terbang dunia untuk berkomunikasi dengan maskapai penerbangan Indonesia.

Ilustrasi, penumpang pesawat – dok.Shutterstock

“Tetapi, itu tentunya juga tergantung kebutuhan dan kondisi masing-masing maskapai. Kami hanya memberikan dukungan dan fasilitasi saja,” ucap Novie. (Jap/Aa)

 

Tags: angkutan udaralayanan angkutan udaralayanan maskapai penerbanganMaskapai penerbanganpesawat terbangpesawat udara
Previous Post

Ini Calon SUV Listrik Sel Hidrogen Renault, Teknologinya Keren

Next Post

Toyota Jeblok di Singapura, Porsche dan BYD Berjaya

Arif Arianto

Arif Arianto

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Next Post
Toyota Jeblok di Singapura, Porsche dan BYD Berjaya

Toyota Jeblok di Singapura, Porsche dan BYD Berjaya

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Gokil, Januari – November 2023 BYD Sudah Jual 2,68 Juta Lebih Mobil Listrik
  • Ini 10 Mobil Listrik Baterai Terlaris di Cina, Tesla Model Y Urutan Pertama
  • Januari – November 2023, Penjualan Bus Listrik BYD Ambles 14 Persen
  • Bikin Pabrik di Thailand, Awal 2025 Mobil Listrik Changan Gempur ASEAN
  • Ini 10 Pickup Double Cabin Terlaris di Dunia 2023
Mobilitas.id

© 2021-2023 Mobilitas.id

Navigate Site

  • About
  • Contact Us
  • homepage
  • newhome
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • About
  • Contact Us
  • homepage
  • newhome
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021-2023 Mobilitas.id