Pertambangan Kurang Berkembang, Penjualan Truk FAW Masih Berjaya di Indonesia

0
206
Ilustrasi, truk FAW - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Meski harga komoditas hasil pertambangan di pasar global fluktuatif, namun sepanjang 2023 investasi di sektor ini masih terjadi.

Data Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (2/3/2024) realisasi investasi subsektor pertambangan mineral dan batubara hingga akhir Desember 2023 mencapai US$ 7,46 miliat. Nilai ini hanya 96,8 persen dari target investasi yang sebesar US$ 7,7 miliar alias meleset dari target.

Sementara, di saat bersamaan penyerapan truk ternyata menurun. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (2/3/2024) menunjukkan sepanjang 2023 mebcapai 77.581 unit. Jumlah ini merosot 16 persen dibbanding tahun 2022 yang sebanyak 92.634 unit.

Namun, tidak demikian dengan truk asal Cina, FAW. Penjualan truk tersebut, bahkan masih moncer hingga awal 2024 ini.

Ilustrasi, truk buatan FAW yang dipasarkan di Cina – dok.Istimewa

Data berbicara, di Januari tahun 2024 ini, jumlah truk FAW yang terjual ke diler mencapai 28 unit. Jumlah ini meroket 460 persen dibanding total angka wholesales yang dibukukannya selama bulan yang sama di tahun 2023.

Pada bulan perdana 2024 itu, jumlah truk FAW yang laku dibeli konsumen (penjualan ritel) sama persis dengan total wholesales, yakni 28 unit. Lonjakan penjualan ini juga sama dengan lonjakan wholesales yakni 460 persen dibanding bulan yang sama di tahun lalu.

Meski tak sesemarak penjualan truk asal Jepang, namun perlahan tapi pasti, geliat penjualan truk buatan pabrikan asal Changcun, Cina (China FAW Group Company) ini terus beranjak naik. Sehingga total populasinya telah mencapai angka ribuan unit.(Anp/Aa)