Roberto Caloninno, Sang Penyelamat Piaggio Group Itu Tutup Usia di 80 Tahun

0
1033
Roberto Coloninno - dok.Italy 24 Press News

Pontedera, Mobilitas – Pria kelahiran Mantua, Italia, 16 Agustus 1943 ini memulai karir sebagai karyawan perusahaan suku cadang mobil kondang di Italia, Fiaam.

Suami dari Oretta dan ayah dua anak – Matteo dan Michele – ini memang tergolong pekerja yang sangat ulet, rajin, dan cerdas. Sifatnya yang tak akan meninggalkan pekerjaan sebelum tuntas dan kepandaiannya dalam bergaul, membuat Roberto bisa bertemen dan diterima semua kalangan.

Sifat pulalah yang membawanya menduduki jabatan puncak atau Chief Executive Officer (CEO) Fiaam. Namun, di saat karirnya berada di puncak dia justeru mengundurkan diri dan memilih berwiraswasta sendiri.

Bersama sejumlah koleganya, dia mendirikan pabrik suku cadang dan perusahaan pembiayaan di bawah payung merek Sogefi pada 1980. Perlahan tapi pasti, perusahaan ini mengukir kecemerlangan.

Roberto pun semakin percaya diri melakukan ekspansi, termasuk merambah bidang teknologi informasi (IT) dengan membeli perusahaan yang tengah mati suri, Olivetti De Benedetta. Berkat tangan dinginnya, perusahaan itu kembali bangkit. Bahkan pada 1999, Olivetti berhasil mencaplok perusahaan milik negara Italia, yakni Italia Telecom dengan nilai akuisisi US$ 58 miliar.

Roberto Coloninno – Imagoeconomica

“Akuisisi ini tercatat sebagai pengambil alihan perusahaan pesaing terbesar yang pernah terjadi hingga saat ini,” ungkap analis industri Borsa Italiana SpA, Cornelio Mancini.

Hanya sayang, dua tahun kemudian, Roberto terpaksa melegonya kepada Pirelli atas desakan para pemegang saham yang beralasann untuk menutup hutang-hutang perusahaan. Kendati begitu, Roberto tak patah arang dan berhenti berionovasi, dia melakukan terobosan bisnis demi meraup cuan yang lebih besar.

Awalnya dia menawar membeli pabrikan mobil Fiat namun ditolak mentah-mentah. Setahun kemudian dia membeli IMMSI SpA (perusahaan real estate dan telekomunikasi yang kemudian dia ubah menjadi perusahaan investasi) dan pabrikan skuter kondang yang bermarkas di Genoa Italia – yakni Piaggio – yang memproduksi skuter merek Vespa dan Piaggio.

Ternyata langkah ini benar-benar tokcer. Piaggio yang saat itu kesulitan keuangan, kembali bangkit. Dengan ide-ide brilian yang disodorkannya selaku CEO, ternyata cespleng.

“Dia berhasil mengentaskan perusahaan yang hampir tenggelam. Bahkan menjadikannya mampu berekspansi yang cepat di Asia, terutama India, Cina, dan Vietnam. Grup Piaggio bahkan membukukan rekor penjualan di paruh pertama pada dua tahun berikutnya,” kata Mancini.

Roberto Coloninno telah berhasil menyelamatkan Piaggio Group dari kesulitan keuangan – dok.Italy24 PressNews

Kesuksesan Piaggio menjadikan Roberto kembali percaya diri untuk mewujudkan impian mengakuisi maskapai penerbangan Italia, Alitalia pada 2008. Tetapi sayang, Dewi Fortuna tak berpihak padanya, dia gagal membuat perusahaan meraih kinerja gemilang.

Bahkan dia dituduh melakukan penipuan yang menyebabkan kebangkrutan Alitalia bersama 13 terdakwa lainnya. Meski dia membantah semua tuduhan itu, dan kasus ini belum sampai ke pengadilan.

Kendati begitu, Roberto telah berhasil menyelamatkan Piaggio Group. Sebagai CEO dia berhasil kembali membawanya meraih kesuksesan. (Aa/ berbagai sumber)