Ternyata, Daihatsu Motor Curang Soal Aspek Keselamatan Mobil Sejak 1989

0
48
Ilustrasi, mobil kecil Daihatsu Tanto di Jepang - dok.Istimewa

Tokyo, Mobilitas – Kabar terungkapnya skandal manipulasi standar keselamatan yang dilakukan oleh Daihatsu Motor oleh investigator independen dan dibeberkan 20 Desember lalu telah menggema di seluruh dunia.

Maklum, para investigator dari pihak ketiga itu menyatakan praktik lancung yang dilakukan pabrikan yang sejak tahun 2016 dimiliki sepenuhnya oleh Toyota Motor Corporation itu, ada 64 model mobil yang terkait dengan kecurangan tersebut. Bahkan yang mencengangkan, dari total jumlah model itu, 22 model diantaranya dijual dengan label merek Toyota.

Tetapi, seperti dilaporkan Bloomberg belum lama ini dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (26/12/2023) hasil investigasi yang juga dilaporkan ke Kementerian Transportasi Jepang itu menyebut ternyata praktik kecurangan itu telah dilakukan Daihatsu Motor sejak tahun 1989.

Hasil investigasi menyebut tindakan itu terus berlangsung, dan semakin meningkat pada tahun 2014. Total kasus yang ditemukan investigator mencapai 174 kasus, dimana 143 kasus diantaranya berupa pernyataan resmi palsu, 28 kasus modifikasi ilegal, dan 3 kasus manipulasi data termasuk data hasil uji tabrak mobil.

Modifikasi ilegal itu termasuk modifikasi airbag. Kemudian pernyataan resmi palsu terkait headrest, pernyataan resmi tapi palusu soal tes jecepatan mobil, pernyataan resmi tapi plasu soal tekanan agin ban, serta manipulasi data hasil uji tabrak bagian depan mobil.

Logo Daihatsu – dok.Mobilitas

Buntut dari terungkapnya kasus ini, Daihatsu menghentikan ekspor dan operasi produksi hingga Januari 2024. Terkait dengan hal ini, Daihatsu akan memberikan kompensasi kepada para perusahaan yang selama ini dipasok olehnya.

Seperti diketahui, Daihatsu tidak hanya memasok suku cadang (termasuk mesin) dan layanan manufaktur (untuk produksi) kepada Toyota atau induk perusahaannya saja. Tetapi, pabrikan ini juga memasok Mazda Motor Corporation dan Subaru Corporation.

“Ganti rugi (kompensasi) akan diberikan kepada 423 perusahaan yang dipasok langsung oleh perusahaan (Daihatsu Motor),” para Jurubicara Daihatsu Motor kepada media di Tokyo, Senin (25/12/2023).

Sementara, Toyota Motor menyatakan sampai saat ini tidak mendapatkan laporan adanya kecelakaan terkait oleh skandal tersebut. (Swe/Aa)