Hentikan Produksi Gegara Skandal Keselamatan, Ternyata Begini Penjualan Daihatsu di Jepang

0
39
Ilustrasi, Daihatsu TAFT versi baru - dok.Istimewa

Tokyo, Mobilitas – Daihatsu Motor yang sahamnya sejak tahun 2016 secara penuh diambil alih oleh Toyota Motor Corporation itu saat ini menjadi pabrikan dengan penjualan terbanyak ketiga di Jepang.

Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Jumat (29/12/2023) menunjukkan selama Januari hingga November tahun ini, Daihatsu berhasil melego mobil buatannya sebanyak 540.322 unit. Jumlah penjualan tersebut menanjak 12,2 persen dibanding periode sama di tahun 2022.

Daihatsu berada di belakang Toyota yang menjual 1.467.987 unit mobil dan Suzuki yang melego 603.782 unit. Namun, pabrikan yang bermarkas di Ikeda, Osaka, Jepang ini mengungguli Honda Motor yang menjual mobil sebanyak 540.322 unit dan Nissan yang menjual 446.815 unit.

Ada sejumlah mobil yang diproduksi Daihatsu di kampung halamannya (Jepang) yang dijual dengan label Toyota. Salah satunya adalah Toyota Raize yang merupakan kembaran dari Toyota Raize.

Daihatsu Rocky Hybrid – dok.Istimewa

Namun, penjualan keduanya di periode Januari hingga November tahun ini sama-sama ambrol. Data kedua asosiasi – JADA dan JAMA – memperlihatkan, selama periode itu Toyota Raize terjual sebanyak 60.049 unit, ambrol 19,6 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Kemudian, Daihatsu Rocky di saat yang sama terjual sebanyak 14.661 unit. Jumlah tersebut ambrol hingga 22,3 persen dibanding total angka penjualan yang berhasil diraupnya pada Januari – November 2022.

Sebelumnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bloomberg, menyatakan mulai Selasa (26/12/2023) menghentikan proses produksi semua model mobilnya di Jepang setelah terungkapnya skandal penyimpangan aspek keselamatan mobil, setelah sebelumnya menyatakan menyetop distribusi semua model mobil. Penghentian proses produksi akan dilakukan hingga Januari 2024. (Jrr/Aa)