Ini Cara Berkendara Aman dan Nyaman di Saat Menjalani Puasa

0
207
Menyetir mobil pada pagi hari pada saat berpuasa jauh lebih aman dan nayaman ketimbang siang hari - dok.Istimewa via Evan Halshaw

Jakarta, Mobilitas – Salah satu kondisi yang terjadi pada saat berpuasa adalah rasa mengantuk yang mendera pada saat berkendara menuju tempat bekerja.

Menurut pemerhati sekaligus penggiat safety driving nasional, Jusri Pulubuhu, kondisi mengantuk yang dialami seseorang yang tengah berpuasa adalah hal yang wajar. Pasalnya, di saat menjalani ibadah tersebut, asupan makanan dan minuman berkurang karena hanya pada malam hari saja (pada saat berbuka hingga waktu sahur).

Karena perubahan pola berkonsumsi, lanjut Jusri, maka perubahan kadar gula dan kondisi cadangan energi di dalam tubuh juga berubah. Sehingga, bagi sebagian orang hal ini menyebabkan rasa mengantuk dan bahkan tingkat reflek berkurang.

“Nah, bagi yang mengalami hal seperti itu, dan harus mengemudikan kendaraan maka harus memperhatikan cara yang aman dan nyaman berkendara,” papar pria yang juga kepala instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting itu saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Dia menyebut pengaturan waktu berangkat menuju tempat bekerja harus diperhatikan. Dia menyarankan agar berangkat dengan menyetir kendaraan pada pagi hari, karena kondisi tubuh masih segar dan bisa berkonsentrasi secara penuh.

Menyetir mobil di tengah kemacetan lalu-lintas – dok.Istimewa via Crucial Web Hosting

“Sebaiknya jangan mengemudi di jam-jam 10.00 sampai 11.00 WIB, karena pada saat itu kondisi tengah tengah berada di kondisi yang drop,” saran Jusri.

Sedangkan jika, harus pulang ke rumah dan menyetir pada sore hari yakni pukul 17.00 WIB, maka upayakan selalu fokus. Pastikan cara menyetir jangan agresif atau terburu-buru dengan banyak menginjak pedal gas dan rem.

“Usaha sebisa mungkin tetap tenang dan berkonsentrasi penuh ke kondisi lalu-lintas yang ada, jangan mudah terpancing emosi. Karena pada jam-jam tersebut waktunya orang pulang dari kantor, sehingga jalanan berpotensi padat atau bahkan macet. Sebaiknya mencari teman untuk mengobrol selama perjalanan, agar syaraf sensorik tetap terstimulasi untuk bekerja. Sehingga, ketika ada keadaan darurat reflek atau syaraf motorik tetap sigap,” kata Jusri.

Jika ternyata tubuh terasa lelah sekali dan rasa kantuk semakin mendera, sehingga mencari tempat istirahat yang tepat. Mencari tempat untuk menunggu saatnya berbuka merupakan pilihan tempat, ketimbang memaksakan diri terus menyetir namun menyimpan potensi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain. (Yus/Aa)