Ini Cara Mudah Cegah Transmisi Mobil Matik dan Manual Cepat Bermasalah

0
601
Ilustrasi, tuas transmisi otomatis sebuah mobil - dok.Car From Japan

Jakarta, Mobilitas – Cara mengemudi mobil, terutama dalam menggunakan transmisi menjadi faktor utama penyebab terjadinya masalah pada perangkat penyalur tenaga mobil ke roda itu.

Seperti diungkap mekanik spesialis transmisi Javana Motor, Batu Ceper Tangerang, Ade Suhaedi, yang ditemui Mobilitas di Batu Ceper, Tangerang, Kamis (18/4/2024) menyebut selain faktor cara penggunaan, muatan mobil yang melebihi batas maksimum juga menjadi pemicu keausan.

“Umumnya, masalah yang terjadi pada transmisi mobil, baik itu manual maupun otomotis atau transmisi matik itu adalah komponen gir yang rusak sebelum waktunya,” papar Ade.

Oleh karena itu, Ade mewanti-wanti agar pemilik atau pengguna mobil memperhatikan cara berkendara atau menggunakan transmisi secara benar pada saat mengemudi. Misalnya, jika mobil dari posisi diam dan mesin baru dinyalakan, Anda ingin menjalankan mobil pastikan tingkat putaran mesin (RPM) dalam keadaan stabil.

Sebab, jika putaran belum stabil posisi gir dalam kerja keras. Sehingga, jika dipindahkan untuk bekerja menarik mobil agar berjalan gir transmisi akan terhentak keras, akibatnya rusak.

Ilustrasi, menggunakan tuas transmisi manual sebuah mobil – dok.Istimewa via PT SIS

Begitu pula di saat akan memarkir mobil setelah melakukan perjalanan. “Misalnya, jika ingin memindah posisi tuas transmisi ke netral dan kemudian ke posisi P (parking), jangan cepat-cepat. Pastikan, mobil sudah benar-benar dalam kondisi berhenti,” jelas Ade.

Kedua, jika ingin memundurkan mobil, pastikan mobil berhenti dengan sempurna. Setelah itu pindahkan poisisi gigi transmisi (dengan cara memindahkan tuas) ke posisi R.

Cara seperti itu, sebut Ade, juga harus Anda lakukan ketika ingin memajukan mobil atau mengajak mobil berjalan (memindah posisi gir dari R dan N ke posisi D (driving) atau pindah ke posisi gigi 1 dan seterusnya pada transmisi manual.

“Dengan demikian tidak terjadi hentakan yang keras di saat komponen transmisi terutama gir masih bekerja. Ini yang sering terjadi, karena pengemudi terburu-buru atau hanya tidak ingin dibilang tidak mahir mengemudi,” jelas Ade. (Jrr/Aa)