Jumlah Pemudik Lebaran 2024 dengan Mobil Pribadi dan Motor Masih Tinggi

0
329
Ilustrasi, kemacetan lalu-lintas - dok.Earth.com

Jakarta, Mobilitas – Hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan, masyarakat yang menyatakan akan mudik dengan mobil pribadi mencapai 18 persen lebih dari total pemudik 193,6 juta orang.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (17/3/2024) mengatakan penggunaan kendaraan pribadi berupa mobil masih banyak menjadi pilihan karena jumlah pemudik terbanyak berada di pulau Jawa. “Hasil survei kan memperlihatkan perjalanan mudik terbanyak pada Lebaran 2024 diperkirakan ada di Jawa, yaitu 80,2 persen,” kata Adita.

Kegiatan mobilitas masyarakat di Jawa yang terbanyak saat Lebaran 2024 itu terjadi karena 59,54 persen asal pemudik memang berasal dari Jawa. Begitu pula dengan daerah tujuan mudik yang sebagian besar berada di Jawa.

Hasil survei BKT, lanjut Adita, menunjukkan orang yang akan mudik ke Jawa Tengah mencapai 31,8 persen atau 61,6 juta orang dari total pemudik. Kemudian Jawa Timur 19,4 persen atau 37,6 juta orang, Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang, DI Yogyakarta 6,06 persen (11,7 juta orang) dan DKI Jakarta 3,35 persen (6,4 juta orang).

“Sedangkan daerah asal perjalanan (asal pemudik) terbanyak ada tiga, yang semuanya juga berada di pulau Jawa,” ujar Adita.

Ilustrasi, pasangan yang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh – dok.iStockPhoto

Ketiga daerah itu adalah Jawa Timur, dimana jumlah pemudik dari daerah ini mencapai 16,2 persen atau 31,3 juta orang. Lalu, Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang) dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).

Adapun untuk moda transportasi yang paling banyak dipilih adalah kereta api yang sebesar 20,3 persen (atau dipilih 39,32 juta orang). Disusul bus yang dipilih 37,51 juta orang (atau 19,4 persen), mobil pribadi 18,3 persen (dipilih 35,42 juta orang), dan sepeda motor 16,07 persen (dipilih 31,12 juta orang).

“Dengan banyaknya pengguna angkutan darat ini, khususnya kendaraan pribadi (baik mobil maupun sepeda motor) kami di Kemenhub telah melakukan serangkaian perencanaan untuk rekayasa atus lalu-lintas, pencegahan di titik-titik berpotensi macet parah, serta penyiapan jalur-jalur di jalan rateri maupun jalur alternatif. Tentunya, kami bekerjasama denga pihak lain seperti Polri, TNI, dan unsur lainnya,” tutur Adita.

Sementara untuk titik yang diprediksi menjadi pusat kemacetan adalah penyeberangan di pelabuhan Merak dan jalan tol Jakarta-Merak. Kemudian gerbang tol Cikopo-Palimanan (Cipali), gerbang tol Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang- Dawuan). “Begitu pula dengan pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang merupakan tempat penyeberangan dari Jawa Timur ke Bali,” jelas Adita. (Jap/Aa)