Kuartal I 2024: Penjualan Mobil Toyota dan Daihatsu di Jepang Ambrol

0
482
Ilustrasi Toyota - dok.Associated Press via NZ Herald.jpg

Tokyo, Mobilitas – Pada periode Januari – Maret tahun ini total penjualan mobil (berbagai kategori dari semua merek yang ada) di Negeri Sakura itu merosot dibanding tahun 2023 lalu.

Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (10/4/2024) menunjukkan selama tiga bulan pertama 2024 itu, jumlah mobil yang terlego di Jepang sebanyak 1.131.140 unit. Jumlah ini merosot 18,1 persen dibanding total penjualan yang tercetak di periode sama tahun 2023.

Namun, tidak semua pabrikan membukukan ambrolnya penjualan. Meski, fakta berbicara, pabrikan yang mengalami erosi kinerja penjualan itu adalah pabrikan-pabrikan yang selama ini menempati urutan teratas di daftar pabrikan dengan penjualan terbanyak.

Di antara merek ada Toyota yang selama kuartal pertama 2024 itu membukukan penjualan sebanyak 326.854 unit. Jumlah ini ambrol hingga 29,8 persen dibanding tiga bulan pertama 2023.

Logo Daihatsu – dok.Mobilitas

Meski, besaran kemerosotan penjualan Toyota tidak sebesar kemerosotan yang diderita Daihatsu Motor. Pabrikan yang juga merupakan bagian dari Grup Toyota itu hanya meraup angka penjualan sebanyak 44.831 unit, alias ambrol hingga 74,6 persen dibanding tahun lalu.

Pabrikan papan atas yang juga mengalami ambrolnya penjualan adalah Mazda. Pabrikan yang bermarkas di Fucu, Hiroshima, Jepang ini hanya menyerok angka penjualan sebanyak 39.456 unit, alias ambrol 31,1 persen dibanding tahun lalu.

Analis industri di Bursa Saham Tokyo, Makoto Fukuyama, menyebut ambrol penjualan Toyota dan Daihatsu tak lepas dari buntut kasus pemalsuan data aspek keamanan mobil yang diprodyuksi Daihatsu beberapa waktu lalu. “Karena sebagian dari produk berlabel Toyota yang dipasarkan oleh Toyota dibuat oleh Daihatsu,” kata dia seperti dikutip Japan Insight, belum lama ini.

Selain itu, Toyota juga mendapatkan tekanan keras akibat manipulasi data performa mesin diesel Toyota yang dibuat Toyota Industries. “Kasus-kasus tersebut cukup berpengaruh karena manajemen melakukan tindakan penghentian penjualan,” kata Fukuyama. (Din/Aa)