Jakarta, Mobilitas– LRT (Light Rail Trainset/ Lintas Rel Terpadu) Jabodebek yang dioperasikan terdiri dari 31 trainset atau rangkaian.
“Dimana di setiap rangkaian itu terdiri dari enam kereta. Dan rata-rata, setiap hari melayani 434 perjalanan,” ujar Public Relation Manager LRT Jabodetabek, Kuswardojo, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (14/1/2023).
Dengan frekwensi layanan sebanyak itu, moda transportasi ini disebut mampu mengangkut 137.000 penumpang per hari. “Kereta ini kita jadwalkan hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas – Cawang, dan setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya – Cawang, serta setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti – Cawang,” kata Kuswardojo.
Kedatangan dan keberangkatan kereta ini dipastikan tepat, karena sistem kerja LRT ini menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. “Sistem ini berbasis komunikasi, sehingga operasi kereta dan proyeksi jadwal akan secara otomatis terkendali dari pusat kendali operasi secara tepat,” jelas dia.
Meski tanpa seorang masinis, namun di LRT hadir seorang petugas atau Train Attendant. Mereka bertugas memberikan pelayanan kepada pelanggan dan melakukan penanganan jika kereta dalam kondisi darurat.
Ada 18 stasiun, mulai dari Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
“Semua stasiun ini terintegrasi dengan moda transportasi lain, dengan demikian masyarakat akan lebih kudah menuju ke stasiun dan sebaliknya,” tandas Kuswardojo.
Sedangkan untuk sistem pembayaran jasanya, menggunakan Kartu Uang Elektronik (e-Money) atau dompet digital /e-wallet. (Jap/Aa)