Mudik Lebaran Tahun Ini, 500.000 Kendaraan Diprediksi Gunakan Asuransi Zurich Syariah

0
705
Chief Sales and Distribution Officer Auralusia Rimadiana bersama Presiden Direktur Hilman Simanjuntak di sela acara Media Gathering Zurich Syariah 2 April 2024 - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Prediksi itu seiring dengan bertumbuhnya penjualan produk asuransi kendaraan Zurich Syariah, yakni Autocilin Syariah dan Motopro Syariah di tahun lalu.

Seperti diungkap Chief Sales and Distribution Officer PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), Auralusia Rimadiana, sepanjang tahun 2023 kemarin asuransi kendaraan Zurich Syariah membukukan pertumbuhan yang signifikan.

“Autocilin Syariah, asuransi untuk kendaraan bermotor roda empat tumbuh mencapai 29 persen (dibanding tahun sebelumnya. Sementara, Motopro Syariah, asuransi untuk kendaraan bermotor roda dua tumbuh sebesar 25 persen dibanding tahun sebelumnya,” papar Rima saat Media Gathering dan Buka Puasa Bersama Asuransi Zurich Syariah, di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Bahkan di tahun ini, selama dua bulan pertama atau dari Januari hingga Februari, kedua produk asuransi Zuroch Swiss itu penjualan semakin melonjak. Data Zurich Swiss menyebut, lonjakan penjualan mencapai 33 persen dibanding penjualan selama kurun waktu yang sama di tahun 2023.

Oleh karena itu, lanjut Rima, pihaknya optimis lini bisnis kendaraan bermotor tersebut akan dinikmati masyarakat. Khususnya seiring dengan potensi mobilitas masyarakat yang tinggi saat mudik Lebaran 2024 ini.

Ilustrasi, asuransi mobil – dok.Istimewa via Mytips

Dengan kata lain, kendaraan bermotor yang digunakan untuk sarana mobilitas masyarakat pada masa mudik Lebaran 2024 ini jumlahnya juga lebih banyak dibanding tahun lalu.

“Tahun 2023, di saat mudik seperti ini kendaraan bermotor yang diasuransikan di Zurich Syariah sudah 390.000 kendaraan. Tahun ini kita prediksi akan ada di angka 500.000 di masa mudik ini, total aktif kendaraan bermotor di Zurich Syariah,” tandas Rima.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johannes Nangoi, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (4/4/2024) menyebut dinamika pasar kendaraan bermotor sangat berpengaruh terhadap geliat industri asuransi umum, khususnya asuransi kendaraan.

“Karena, setiap kendaraan bermotor yang dibeli secara kredit diminta oleh perusahaan pembiayaan untuk diasuransikan. Ini tentu sebagai satu cara untuk memitigasi risko bagi perusahaan pembiayaan maupun konsumen pembeli kendaraan. Artinya, setiap kendaraan baru yang dibeli pasti diasuransikan, Sementara, kita tahu, dari total pembelian mobil di Indonesia sekitar 80 persen itu dibeli secara kredit, bahkan kalau kendaraan niaga bisa 90 persen,” ujar Nangoi.

Menariknya, kini di kalangan pembeli mobil, baik secara kredit maupun tunai ada kesadaran untuk menambah perlindungan dari asuransi untuk mobil mereka agar lebih aman ketika terjadi risiko.

Ilustrasi, membeli mobil baru – dok.Istimewa

“Istilahnya, pembeli mobil ini membeli perluasan proteksi untuk mobil merek. Meskipun, ini masih pada mobil segmen atas. Tetapi, tumbuh. Artinya kebutuhan dan awareness soal pentingnya asuransi itu tumbuh. Sehingga, bisa saja meskipun penjualan unit mobil sedikit turun di 2023, tetapi nilai premi asuransi naik,” tandas Jongkie.

Ungkapan Jongkie tak salah. Data laporan kinerja industri asuransi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Kamis (4/4/2024) menunjukkan pendapatan premi asuransi umum sepanjang tahun 2023 meningkat 15,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Total nilainya Rp 103,86 triliun.

Pada periode tersebut, asuransi kendaraan merupakan sektor yang membukukan pangsa pasar terbesar ketiga. Asuransi kendaraan mencatatkan total pendapatan premi senilai Rp 19,49 triliun, menanjak 7,4 persen dibanding tahun 2022. (Any/Aa)