Awas, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Terpadat Terjadi Pada Tanggal Ini

0
658
Kepadatan arus kendaraan di jalan tol - dok.Istimewa via Autobody News

Jakarta, Mobilitas – Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Pethubungan terhadap masyarakat menyebut mayoritas masyarakat yang menyatakan akan mudik di Lebaran 2024 pada tanggal 6,7, dan 8 April.

“Diperkirakan hari keberangkatan mudik yang tertinggi terjadi pada hari Sabtu, 6 April 2024, dengan jumlah pemudik sebanyak 5,20 juta orang atau 18,28 persen dari total jumlah pemudik secara nasional (yang sebanyak 193,6 juta orang),” bunyi keterangan hasil survei BKT yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Disebutkan pula, sebagian besar calon pemudik menyatakan akan berangkat pada jam 07.00 – 09.00 WIB. Jumlah mereka yang memilih jam keberangkatan itu mencapai 8,67 juta orang atau 30,51 persen dari total jumlah pemudik secara nasional.

Ilustrasi, mudik Lebaran dengan bus – dok.Suarasurabaya.net

Sementara, puncak arus balik atau arus balik terpadat diperkirakan terjadi pada hari Minggu, 14 April 2024. Orang yang memilik balik lagi ke tempat tinggal pada hari itu jumlahnya mencapai 6,12 juta orang atau 21,51 persen dari total pemudik.

“Jam keberangkatan arus balik yang paling favorit bagi pemudik adalah jam 07.00 – 09.59. Waktu keberangkatan arus balik ini dipilih 7,81 juta orang atau 27,47 persen dari total pemudik nasional,” sebut hasil survei BKT.

Sedangkan jumlah pemudik terbanyak berasal dari wilayah Jawa Timur, yakni sebanyak 31,3 juta orang atau 16,17 persen dari total pemudik secara nasional. Sedangkan terbanyak kedua dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dengan total 28,43 juta orang atau 14,68 persen.

Ilustrasi, mobil di Gerbang Tol Cikampek menuju Jalan Tol Cikopo – Palimanan atau Cipali – dok.Jasa Marga

Sekadar informasi BKT menyebut potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada Lebaran 2024 mencapai 71,7 persen dari penduduk Indonesia atau 193,6 juta orang. Sebanyak 39,32 juta orang akan menggunakan kereta api.

Lalu 37,51 juta lainnya memilih bus. Kemudian 35,42 juta orang menggunakan mobil pribadi. Dan 31,12 juta orang menggunakan sepeda motor. (Jap/Aa)