Penjualan Bus di RI Selama Januari – Oktober 2023 Melonjak, Ini Pemicunya

0
78
Bus bersasis Mitsubishi Fuso yang digunakan sebagai armada Trans Jatim - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Meski total penjualan mobil ke konsumen (ritel) meningkat tipis, namun tidak demikian dengan bus.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (26/11/2023) menunjukkan sepanjang Januari – Oktober tahun ini, 3.088 sasis bus terjual ke diler (wholesales). Sedangkan yang terjual dari diler ke konsumen (ritel) sebanyak 3.079 unit.

Jumlah tersebut melonjak cukup signfikan dibanding penjualan selama kurun waktu yang sama di tahun 2022. Pada saat itu, total wholesales sasis bus selama Januari – September sebanyak 1.778 unit. Kemudian di bulan Oktober sebanyak 173 unit.

Sementara, total jumlah sasis bus yang terjual ke konsumen mencapai 1.774 unit. Sedangkan penjualn ritel di bulan Oktober sebanyak 176 unit (karena masih ada sisa stok di diler).

Bus bersasis Hino dan Volvo dengan balutan karoseri garapan Laksana di GIIAS 2023 – dok.Mobilitas

Tren penjualan sasis bus ini terkesan berkebalikan dengan kinerja penjualan mobil (kendaraan bermotor roda empat atau lebih, baik kendaraan penumpang maupun barang) pada saat yang sama. Data Gaikindo memperlihatkan selama sepuluh bulan pertama 2023, total wholesales mobil mencapai 836.049 unit.

Jumlah penjualan ke diler ini menyusut 1,8 persen dibanding total jumlah wholesales yang dibukukan seluruh pabrikan di Indonesia pada periode sama tahun 2022. Sebab di Januari – Oktober 2022, total wholesales masih sebanyak 851.411 unit.

Pada saat yang sama, jumlah mobil yang terjual ke konsumen sebanyak 825.691 unit. Jumlah ini meningkat super tipis 0,4 persen dibanding periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 822.017 unit.

Ihwal melonjaknya penjualan sasis bus di tahun ini, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (26/11/2023) menyebut karena banyak pesanan Perusahaan Otobus (PO) yang baru terkirim saat ini.

Ilustrasi, bus bersasis Scania dengan karoseri garapan Laksana – dok.Mobilitas

Pasalnya, lanjut dia, di tahun lalu tidak semua pesanan sasis terkirim ke konsumen karena ada kendala pasokan semikonduktor di produsen bus.

“Selain itu, tidak sedikit PO yang membeli unit sasis baru untuk pengembangan trayek maupun peremajaan, karena sektor angkutan (baik barang maupun orang) itu masih tumbuh signfikan. Termasuk angkutan bus,” kata Lesani. (Din/Aa)