Produksi Mobil di Thailand Merosot, Gegara Penjualan Pickup Double Cabin Lemot

0
680
Isuzu D-Max konvensional, yang masih menjadi mobil terlaris di Thailand - dok.Istimewa

Bangkok, Mobilitas – Amblesnya total produksi mobil di Negeri Gajah Putih itu tidak hanya terjadi di bulan Maret saja tetapi juga kumulatif dari Januari – Maret tahun ini.

Keterangan resmi Federasi Industri Thailand (FTI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (27/4/2024) menyebut selama bulan Maret produksi mobil di negara itu hanya 138.331 unit. Jumlah ini merosot hingga 28,01 persen dibanding total jumlah produksi mobil selama bulan yang sama di tahun 2023.

Sementara, secara kumulatif dari Januari – Maret, jumlah mobil yang diproduksi oleh seluruh pabrikan di Thailand hanya sebanyak 414.123 unit. Jumlah tersebut merosot 18,45 persen dibanding total produksi selama kurun waktu yang sama di tahun 2023.

“Menurunnya jumlah produksi dikarenakan menyusutnya jumlah produksi mobil jenis pick up yang dipicu oleh menyusutnya permintaan mobil jenis itu. Permintaan berkurang signfikan menyusul adanya pengetatan penyaluran kredit untuk otomotif. Padahal, pickup merupakan mobil yang paling banyak dibeli masyarakat,” bunyi pernyataan FTI.

Ilustrasi, proses produksi mobil di Thailand – dok.Istimewa via Global Times

Sedangkan data FTI yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (27/4/2024) menunjukkan pada tahun 2023 lalu – dalam setahun penuh – pickup merajai penjualan mobil di negara yang juga dikenal dengan nama Siam itu. Pickup Isuzu D-Max menjadi mobil terlaris dengan total penjualan 127.293 unit.

Dia disusul Toyota Hilux yang laku sebanyak 114.587 unit. Sedangkan pickup Ford Ranger berada di urutan kelima di dalam daftar mobil terlari, mengemas angka penjualan sebanyak 28.848 unit. (Ful/Aa)