Washington, Mobilitas– Setelah dikritik keras para invstor dan konsumen pengguna mobil Tesla di berbagai belahan dunia karena bergabung dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebagai Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Elon Musk langsung mundur.
Bahkan tak hanya itu, hubungan Trump dengan Musk semakin memanas setelah keduanya saling melontarkan dari satu ke yang linnya. Laporan CBS yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (7/6/2025) menyebut Elon Musk pada 8 April 2025, Musk bertengkar dengan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Peter Navarro soal proteksionisme, termasuk tarif, yang diterapkan Donald Trump.
Saling serang dua orang yang sebelumnya berkongsi itu puncakny terjadi pada Kamis (5/6/2025) saat Trump menerima kunjungan Kanselir Jerman Friedrich Merz, Saat itu, Trump mengaku kecewa dengan Musk.
Bahkan di akun media sosial miliknya, Truth Social, Trump menyebut Musk gila. Lebih dari itu, dia juga mengancam membatalkan kontrak pemerintah dengan Musk yang nilainya mencapai US$ 22 miliar.
Ekspresi kemaraha Trump juga diwujudkan dengan menanggalkan apa saja atribut yang berkaitan dengan Elon Musk dan Tesla. Termasuk menjual mobil Tesla yang dibelinya awal 2025 sebagai bentuk dukunganya kepada Elon Musk.
Padahal, awalnya Trump juga mengubah Gedung Putih menjadi “ruang pamer” Tesla dadakan. Dia juga memuji mobil listrik Tesla sebagai produk hebat dunia. Suami Melanie itu juga pasang badan atas serangan sementara pihak yang menyerang Elon Musk.
Namun itu semua kini berbalik, dimana Musk mengaku tak sudi menggunakan mobil Tesla lagi. Laporan AFP yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (7/6/2025) menyebut pejabat Gedung Putih pada Jumat (6/6/2025) mengkomfirmasi kabar Trump melego mobil Tesla miliknya tersebut. (Din/ Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
