Ini Penyebab Pulau Jawa Punya Populasi Bus Terbanyak di RI

0
1547
Ilustrasi, bus baru milik PO Pandawa yang berbasis sasis Hino - dok.HMSI

Jakarta, Mobilitas – Jumlah penduduk, kondisi ekonomi, dan tersedianya akses jalan menjadi pemicu.

Data di Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (24/1/2023) menunjukkan, sampai akhir 2022 total jumlah bus di Indonesia mencapai 212.742 unit. Dari jumlah itu, 50% atau 108.328 unit berada di pulau Jawa.

Jumlah terbanyak kedua, berada di pulau Sumatera dengan total 66.295 unit. Sementara, wilayah yang memiliki bus paling sedikit di Tanah Air adalah Maluku/Maluku Utara, dengan total 634 unit.

Sedangkan jumlah Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia, hingga akhir tahun 2022 kemarin 243 perusahaan. “Kalau di Organda (Organisasi Angkutan Sarat) jumlah PO yang terdaftar sampai saat ini sebanyak 204 PO,” ujar Sekretaris Jenderal Organda, Ateng Aryanto, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Adapun 39 PO bernaung di bawah organisasi Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI). “Jumlah PO anggota kami sebanyak 39 perusahaan yang tersebar di Aceh sampai dengan Bali,” kata Ketua IPOMI, Kurnia Lesani Adnan, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Ilustrasi,bus milik PO Bagong – dok.Mobilitas

Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, Jawa menjadi wilayah dengan jumlah bus terbanyak dikarenakan ada tiga faktor. Pertama, Jawa memiliki jumlah penduduk terbanyak yakni sekitar 154,34 juta jiwa yang tersebar di enam provinsi (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur).

“Kedua, pulau Jawa masih menjadi pusat ekonomi Indonesia. Industri pengolahan berbagai komoditas maupun jasa ada di Jawa. Sehingga, ini berdampak pada ekonomi masyarakatnya,” papar dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu saat dihubungi Mobilitas, Selasa (24/1/2023).

Dengan membaiknya ekonomi, maka kebutuhan mobilitas untuk berbagai keperluan mulai dari sosial (berkunjung ke sanak saudara) sampai dengan kegiatan ekonomi (berbisnis) juga tinggi. “Sehingga, di sinilah dibutuhkan sarana angkutan termasuk angkutan umum yang di antaranya merupakan bus,” jelas Djoko.

Ketiga, infrastruktur jalan di Jawa banyak dengan panjang jalan mencapai 104.053 kilometer. “Kondisi ini memungkinkan, bus beroperasi dengan baik. Apalagi, jalan tol trans Jawa telah hadir dan dioperasikan,” ucap Djoko. (Din/Wit/Aa)