Mewujudkan Angkutan Umum Idaman dengan Mitsubishi Fuso Canter Bus

0
1082
Mitsubishi Fuso Canter Bus - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Persoalan pelik di kota-kota besar di Indonesia yang sampai saat ini belum tuntas terselesaikan adalah kemacetan lalu-lintas di jalan.

Seperti diungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno, penyelesaian persoalan kemacetan memang terus dilakukan oleh pemerintah di setiap daerah.

“Persoalan kemacetan di perkotaan, itu seperti persoalan laten, meskipun berbagai kebijakan dijalankan. Mengatasi masalah ini ibaratnya seperti menekan balon udara, di satu bagian ditekan, akan muncul gelembung di bagian lain. Begitu pula soal arus lalu-lintas ini, pada saat di wilayah lain diberlakukan larangan melintas, maka akan terjadi kemacetan parah di tempat lain,” papar Hendro saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Hal itu bisa terjadi, lanjut Hendro, karena pertumbuhan jumlah kendaraan yang dimiliki masyarakat tidak sepadan dengan tingkat pertambahan panjang jalan. Pada sisi lain, banyak masyarakat yang enggan untuk beralih ke angkutan umum.

Padahal, penyediaan  angkutan umum  tetap harus dilakukan oleh pemerintah. Sebab, hal itu merupakan amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas Angkutan Jalan.

“Pada pasal 158 undang-undang itu disebutkan, pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di kawasan perkotaan,” jelas Hendro.

Meski tak bisa dimungkiri ada kendala anggara, lanjut Hendro, namun tak berarti tidak ada solusi. “Tetapi, pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan investor swasta dalam pembiayaan berorientasi komersial dalam membangun transportasi di daerah. Yang penting ada komitmen dan kemauan,” tandas Hendro.

Dengan dimensi panjang yang lebih, menjadikan Canter Bus memiliki kabin yang lapang dan bagasi berkapasitas besar. Sehingga cocok untuk perjalanan angkutan travel maupun angkutan wisatawan – dok.PT KTB

Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno, yang dihubungi Mobilitas dari Jakarta, belum lama ini, mengatakan meminta masyarakat beralih ke angkutan umum tidak semudah yang diharapkan. Menurut dia, fakta membuktikan masyarakat menggunakan transportasi umum karena selain tidak nyaman dan kurang aman, juga tidak efisien baik dalam waktu maupun biaya.

“Aman dan nyaman itu jelas, selain suasana di dalam kendaraan lega, juga aman tidak adanya gangguan bagi penumpang. Selain itu, aman juga berarti aspek safety kendaraan terjamin,” ujar Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.

Selain itu, masing-masing moda juga harus saling terkoneksi. Artinya, ketika orang akan meneruskan perjalanan ke tempat tujuan akhir dengan bus yang lebih besar – Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) – tersedia angkutan pengumpan atau feeder bus. Sehingga lebih efisien, baik dalam waktu maupun ongkos.

“Itu yang harus dipikirkan masing-masing pemerintah daerah. Sehingga masyarakat merasa nyaman, aman, dan mau beralih ke transportasi umum. Kalau tidak, sampai kapan pun persoalan kemacetan lalu-lintas tetap akan jadi masalah laten,” tandas pengajar Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu.

Sedangkan berbicara soal sarana transportasi yang aman, nyaman, dan menyenangkan, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor resmi truk dan bus Mitsubishi Fuso kini menawarkan solusi. KTB meluncurkan microbus yang bisa menjadi angkutan umum  atau sebagai feeder bus yang aman, nyaman, dan bergengsi yakni Mitsubishi Fuso Canter Bus.

“Mitsubishi Canter Bus diluncurkan oleh KTB untuk mengakomodir permintaan yang kuat dari industri pariwisata lokal dan travel, maupun angkutan perkotaan seperti feeder bus,” ungkap Marketing & Sales Director PT KTB, Duljatmono, saat ditemui Mobilitas di sela peluncuran Canter Bus itu di arena GIIAS 2023, ICE Serpong, Tangerang, Kamis (10/8/2023) lalu.

Kabin lapang, bagasi besar, plus fitur yang canggih, Mitsubishi Canter menjadi angkutan umum yang nyaman, aman, sekaligus menyenangkan – dok.KTB

Microbus yang berbasis Mitsubishi Fuso Canter FE 71L BC dan berstandar Euro4, ini memiliki dimensi ukuran yang lebih panjang dengan kapasitas tempat duduk yang lebih banyak. Sehingga, kabin tetap lapang (dengan kapasitas 19 penumpang serta seorang pengemudi) dan ruang bagasi yang lebih besar untuk menyimpan barang milik penumpang.

Selain itu dilengkapi dengan jok kulit sintetis yang menambah kenyamanan penumpang. Kemudian USB charger untuk mengisi daya baterai dari perangkat elektronik penumpang, hingga sistem audio yang lebih baik untuk hiburan penumpang selama perjalanan.

“Kami sebelum meluncurkan Mitsubishi Fuso Canter Bus ini juga berusaha untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Bukan saja oleh operator angkutan, tetap juga oleh penumpang penggunanya,” tandas pria yang akrab disapa Pak Momon itu.

Bahkan Pak Momon optimis Mitsubishi Fuso Canter Bus menjadi pilihan tepat para pelaku bisnis angkutan travel maupun angkutan perjalanan wisata. Faktanya, kendaraan ini memang memiliki sederet keunggulan yang pas  untuk para penumpang di segmen-segmen itu. (Aa)