Jakarta, Mobilitas – Penjualan sepeda motor Honda yang dijajakan PT Astra Honda Motor (AHM) itu melonjak 31 persen dibanding periode sama di 2022.
“Sepeda motor Honda masih yang paling banyk terjual di pasar Indonesia. Karena merek ini paling banyak memiliki varian model, khususnya di model skuter (skuter matik atau skutik) yang merupakan jenis sepeda motor paling banyak diminati masyarakat,” ungkap salah seorang pejabat di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian kepada Mobilitas di Jakarta, Kamis (2/11/2023) petang.
Dia menyebut selain banyak memiliki varian model, Honda melalui AHM juga tercatat paling inovatif dalam menyodorkan model-model baru. Ketika penjualan sebuah varian model dinilai kurang dari target yang ditetapkan, Honda akan segera menyiapkan penggantinya.
“Ketika respon pasar ke model itu kurang bagus, model itu tidak lama kemudian digantikan model lain. Yang sebenarnya kalau dilihat secara platform tidak berubah total, namun dari sisi tampilan dan fiturnya yang diubah. Apalagi, Honda memiliki jaringan penjualan yang paling banyak, sehingga penetrasi ke pasar juga yang paling kuat. Nah, ketika respon pasar kurang akan segera terlihat,” papar sang pejabat.
Dia menyebut sepanjang Januari hingga September tahun ini sekitar 3.730.130 motor Hobda terleggo di Indonesia, atau setara dengan 79 persen dari total motor (dari berbagai pabrikan atau merek) yang terjual. Sementara itu, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, selama sembilan pertama itu total motor yang terjual di Tanh Air mencapai 4.721.683 unit.
Jumlah motor yang terjual di tiga kuartal pertama 2023 itu melonjak 30,7 persen dibanding jumlah motor yang laku pada periode sama di 2022. Data Asosiasi itu juga memperlihatkan, selama Januari – September 2022, total sepeda motor yang terjual mencapai 3.612.360 unit.
Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, belum lama ini mengatakan, pihaknya optimis penjualan motor di Tanah Air hingga akhir 2023 nanti bisa mencapai 5,8 juta unit hingga 6 juta unit.
“Karena kami melihat kondisi ekonomi stabil, dan tidak ada kebijakan yang memberikan dampak negatif ke pasar. Walaupun ada kegiatan politik menjelang Pemilu (pemilihan umum) tetapi masih kondusif,” ujar Sigit. (San/Jrr/Aa)
