Jakarta, Mobilitas – Sepanjang Januari hingga Mei, total penjualan motor meningkat 38,8 persen dibanding tahun lalu.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (13/6/2026) menunjukkan di lima bulan pertama itu 2.708.167 motor terjual di Tanah Air. Sementara, di Januari hingga Mei 2022, total motor yang terjual sebanyak 1.950.293 unit.
Jumlah penjualan motor itu dibukukan pada Januari sebanyak 615.416 unit, Februari 575.502 unit, dan Maret 633.155 unit. Kemudian pada April dan Mei masing-masing sebanyak 354.323 unit dan 529.771 unit.
Fakta ini memperlihatkan penjualan selama April lalu, merupakan jumlah penjualan terendah selama lima bulan pertama tahun ini.
“Penjualan selama April menurun drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya, karena banyak hari libur menjelang maupun setelah lebaran. Tren seperti itu biasa terjadi, tetapi di Mei jumlah hari kerja kembali normal, sehingga kegiatan di pabrik maupun diler berlangsung seperti biasa,” ungkap Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Dari total jumlah penjualan selama Januari hingga Mei itu, 89,75 persen merupakan motor jenis skuter matik (skutik). Kemudian 5,27 persen sepeda motor bebek, dan 4,98 persen merupakan motor sport.
Menurut Sigit, kendati porsinya kian mengecil dibanding 20 tahun lalu – dimana dari tahun ke tahun besaran porsinya menyusut – namun, keberadaan motor bebek maupun sport diyakini tidak akan punah. Masih banyak orang yang mencari dua jenis motor itu, karena dinilai cocok dan sesuai dengan kondisi alam dimana mereka bertinggal.
Selain itu, karena faktor selera. Sebab, tidak sedikit orang yang merasa lebih sgreg dan nyaman jika mengendarai motor dengan transmisi manual. (Jes/Aa)