GIICOMVEC 2024 Resmi Dimulai, Jadi Ikhtiar Hadapi Tantangan Berat Ini

0
232
GIICOMVEC 2024 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Penyelenggaraan pameran kendaraan komersial yang digelar Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ini berkonsep one stop business solution.

Sehingga, seperti diungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, dalam perhelatan ini GIICOMVEC mengundang para pelaku bisnis dari berbagai sektor. Hajatan tersebut menjadi wadah bertemunya kalangan industri produsen kendaraan komersial sebagai pemasok kebutuhan kendaraan penunjang bisnis dengan para pelaku usaha berbagai sektor selaku pihak yang membutuhkan kendaraan sebagai barang modal untuk menjalankan roda bisnis.

Sehingga, kata Nangoi, pengunjung dari GIICOMVEC ini merupakan trade visitors yang kami harapkan dari berbagai sektor seperti industri jasa transportasi, perusahaan logistik, perusahaan konstruksi, perusahaan perdagangan ritel, serta industri pariwisata.

“Kemudian perusahaan sektor pertambangan, perkebunan, jasa keuangan, usaha kecil dan menengah (UKM), lembaga pemerintah, sampai dengan berbagai asosiasi yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan kendaraan komersial untuk bisnis,” papar Nangoi saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Ilustrasi, truk Mitsubishi Fuso Canter – dok.Mobilitas

Sejumlah pabrikan atau merek kendaraan komersial hadir di pameran tahunan tersebut. Mereka adalah Daihatsu (dengan kendaraan pick up dan minibus), Hino, Mitsubishi Fuso, Isuzu, Scania, Foton, Mercedes-Benz Trucks & Bus, UD Trucks, VKTR, Toyota, Suzuki, Mitsubishi Motors, serta Wuling (dengan kendaraan minibus Formo).

Nangoi menyebut, pameran ini juga menghadirkan sejumlah lembaga keuangan dan pembiayaan untuk mendukung transkasi para pelaku bisnis dengan pabrikan atau merek kendaraan komersial. Mereka antara lain Astra Financial, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra, Surya Artha Nusantara Finance, hingga Bank Jasa Jakarta.

Pameran kendaraan komersial ini sekaligus menjadi jawaban atas tantangan ekonomi Indonesia yang dinilai berbagai lembaga keuangan dunia masih harus menghadapi tekanan berat dari kondisi global. Masalah geopolitik yang berlarut hingga kebijakan moneter negara-negara maju untuk menekan laju inflasi di negara mereka, bakal menjadikan pertumbuhan ekonomi dunia dan negara-negara miskin hingga negara maju melambat.

Ilustrasi, bus bersasis Hino RM 280 ABS – dok.HMSI

Laporan Global Economic Prospect edisi Januari 2024 yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (7/3/2024) menyebut pertumbuhan ekonomi dunia di 2024 ini hanya sebesar 2,4 persen. Turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,6 persen.

Sedangkan CORE Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini berkisar 4,9 persen – 5 persen. Namun, hal itu disertai catatan.

“Ekonomi berpotensi pulih seiring dengan meningkatnya investasi, konsumsi, dan ekspor. Tetapi, indonesia juga harus kreatif dengan serangkaian terobosan, karena saat ini masih harus bergulat dengan masalah struktural ekonomi di dalam negeri plus risiko eksternal seperti ketidakpastian global, tekanan inflasi, hingga ketegangan geopolitik,” ungkap Ekonom yang juga pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Sementara laporan Dana Moneter Internasaional (IMF) dalam World Economic Outlook 2024 yang disitat Mobilitas di Jakarta, Kamis (7/3/3/2024) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih di angka 5 persen. Namun, dengan catatan, Indonesia harus melakukan upaya baru dengan serangkaian kreatifitas untuk memacu pergerakan roda ekonomi. (Din/Aa)