Jakarta, Mobilitas – Jumlah kendaraan pribadi yang lalu-lalang di jalanan Jakarta berkurang.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, sepanjang tahun 2021 lalu berkat banyaknya masyarakat yang beralih ke angkutan umum, tingkat emisi gas rumah kaca di wilayah DKI Jakarta turun.
“Kami terus melakukan mitigasi secar massif dengan menghimbau dan mengkondisikan agar masyarakat lebih cenderung menggunakan angkutan umum. Dengan demikian, selama tahun 2021 terjadi efisiensi energi 1,33 juta ton karbondioksida equivalent (CO2e),” papar dia saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Sektor transportasi, lanjut Asep, menyumbang efisiensi energi karena memang kontribusi sektor ini ke emisi CO2 selama ini mencapai 70%. “Apalagi jumlah kendaraan dan frekwensi lalu-lintasnya tinggi,” kata dia.
Pernyataan senada diungkap Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (4/11/2022). Menurut dia, sebagai ibu kota negara yang sekaligus pusat kegiatan bisnis dan administrasi pemerintah, jumlah kendaraan yang lalu-lalang di Jakarta
Terlebih, lanjut dia, populasi kendaraan bermotor di Jakarta juga sangat banyak. Di tahun 2021 saja mencapai 21,76 juta. Terdiri dari mobil pribadi, 411 juta lebih, bus 343 ribuan, truk 786 ribuan, dan sepeda motor sekitar 16,52 juta unit.
“Belum lagi yang dari luar Jakarta tetapi masuk dan lalu-lalang di Jakarta, sehingga tingkat emisi C02 sangat tinggi karena sebagian besar kendaraan itu konvensional menggunakan bahan bakar minyak,” papar dia..
Namun, Puput mengingatkan agar angkutan umum listrik – baik bus maupun Kereta Rel Listrik – harus menggunakan listrik dari pembangkit non batubara. (Jap/Aa)