Jakarta, Mobilitas – Dongfeng Sokon (DFSK) mulai menggarap pasar Indonesia pada 2017.
Pabrikan asal Cina ini bahkan memiliki pabrik yang dibangunnya di Cikande, Serang, Banten. Dalam rentang lima tahun lebih selama kiprahnya itu, DFSK membukukan penjualan ke konsumen (penjualan ritel) tertinggi pada 2019.
Setelah itu menurun dan belum pernah kembali mencatatkan angka penjualan ritel sebanyak itu. Penurunan penjualan juga terjadi di enam bulan pertama di 2023 ini.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (25/7/2023) menunjukkan, sepanjang 2018 total angka penjualan ritel yang diraup DFSK melalui PT Sokonindo Automobile hanya 839 unit. Setelah itu, di 2029, melonjak hingga 3.260 unit.
Hanya, lonjakan itu tak berlangsung lama, karena di tahun berikutnya atau tahun 2020 penjualan ritel DFSK anjlok menjadi 2.424 unit. Angka penjualan belum bisa kembali seperti jumlah yang diraih pada 2019, meski naik sedikit menjadi 2.933 unit di tahun 2021.
Sementara di 2022, alih-alih menanjak, angka penjualan ritel yang diraup malah ambles, menjadi 2.404 unit. Sedangkan di 2023 ini – dari Januari hingga Juni – total angka penjualan ritel yang berhasil diserok DFSK hanya 822 unit.
Jumlah penjualan ritel selama semester pertama itu ambles 32 persen dibanding periode sama di 2022. Selama Juni saja terjual ke konsumen sebanyak 142 unit, ambles 23,7 persen dibanding bulan yang sama di tahun lalu. (Jrr/Aa)
