Jakarta, Mobilitas – Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 6,75 persen yang ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur pada 22 – 23 November lalu belum berdampak.
Oleh karena itu, kata Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (8/12/2023) minat calon konsumen untuk mengajukan kredit pembelian sepeda motor juga masih tinggi.
“Karena seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, ketika ada kenaikan BI Rate (suku bunga acuan BI), lembaga pembiayaan (leasing) itu baru melakukan penyesuaian tiga bulan setelah kebijakan itu ditetapkan. Artinya, saat ini belum ada lonjakan suku bunga kredit sepeda motor. Dan pembelian motor sampai saat ini, 80 persen lebih dilakukan secara kredit,” ungkap Sigit.
Selain itu, harga bahan kebutuhan pokok – terutama beras, minyak, dan lainnya – masih stabil. Meski harga cabai di sejumlah daerah masih tinggi, namun dampak berantai (multiplier effect) tidak terlalu signifikan.
Begitu pula dengan angka inflasi yang masih relatif terkendala dan di rentang yang diprediksi pemerintah. BI dalam laporannya beberapa wajtu lalu menyebut selama kuartal ketiga 2023, tingkat inflasi 2,28 persen dan di kuartal keempat berada di kisaran 2,56 persen.
“Sementara soal politik, yakni penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) tidak akan berdampak banyak. Ini pengalaman dua penyelenggaraan Pemilu, dimana penjualan motor masih berada di tren naik,” kata Sigit.
Adapun data AISI yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (8/12/2023) menunjukkan, selama Januari – November tahun ini total sepeda motor yang telah terjual mencapai 5.809.959 unit. Jumlah ini meningkat 22,61 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 4.738.216 unit.
Padahal, total penjualan selama sebelas bulan pertama 2023 itu sudah naik 1,4 persen dibanding Januari – November 2021 yang sebanyak 4.669.719 unit. (Jrr/Aa)
